ao .: Dunia SyDra :.: Nikah....harus mewahkah.......??

Rabu, 15 April 2009

Nikah....harus mewahkah.......??

50 juta lebih Rupiah dihamburkan hanya untuk seremonial? Apa tidak lebih baik jika uangnya dipakai untuk belanja awal rumah tangga? Maksud saya, uang yang tidak sedikit itu kan bisa dipakai untuk uang muka beli rumah atau isinya. Lumayan kan untuk mengurangi kesulitan awal hidup berumah tangga.
Iya kalau uangnya modal sendiri. Lha kalau hasil ngutang di rentenir sedangkan gaji pas-pasan, sampai berapa tahun setelah hari H kita masih harus mikir nyicil pembayarannya?

Memang sih bagi banyak orang kejadian ini hanya sekali seumur hidup, menjadi RAJA dan RATU sehari mungkin menggoda. Tapi apa gunanya? Apakah kesenangan sehari itu cukup berharga? Maksud saya selain efek gengsi atau pemuasan ego lho.


Bahkan meski punya kemampuan finansial sangat berlebih, apa tidak sebaiknya menggunakan uang itu untuk hal-hal yang lebih berarti?


Konon strategi penyebaran undangan yang tepat akan memastikan baliknya modal. Tapi tak terpikirkah kerepotan yang kita timpakan kepada para undangan? Apalagi bila acara dilakukan pada tanggal tua, dan si terundang punya kemampuan finansial yang kurang. Keuntungan dan kesenangan dan kepuasan kita berasal dari kerepotan dan derita banyak orang tuh!


Apa tidak cukup menikah hanya dengan kehadiran saksi? Kalaupun merasa harus menghormati budaya basbang, cukup secara sederhana, kan?


Lha kan sekalian silaturahmi?


Memangnya tak ada cara lain yang lebih efektif dan tidak membuang-buang energi?Saya membayangkan suatu saat nanti undangan pemberitahuan pernikahan cukup lewat sms/email, tidak perlu mengharapkan kedatangan para teman dan kerabat, cukup mereka doakan dan restui saja. Kalaupun memaksa ingin memberi sumbangan berupa uang, silahkan transfer ke nomor rekening yang tersedia, barang pun boleh lewat paket.


Acaranya cukup ijab kabul sederhana agar lembaga terkorup itu memuluskan kelarnya surat nikah. Energi yang tidak terbuang untuk pesta gak penting, bisa dimaksimalkan untuk menikmati malam (dan pagi dan siang dan sore) pertama bersama istri/suami yang baru itu. Dan gundukan uang yang utuh tak terganggu bisa digunakan untuk membantu menyiapkan istana dan memuluskan putaran roda ekonomi keluarga yang baru terbentuk.


Ah, setelah puas saya melampiaskan lelah disini, jadi ingin bertanya: Memangnya pesta pernikahan semegah dan seunik apa yang anda impikan? Sudah pernah menikah juga masih boleh bermimpi kok....??? hoho.... d;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar